Sosialisasi Komposter Untuk Pupuk Organik Cair

Sosialisasi Komposter Untuk Pupuk Organik Cair

Mahasiswa Teknik Kimia yang termasuk di program holistik pembinaan dan pemberdayaan desa (PHP2D). melakukan sosialisasi dan penyuluhan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) pada Rabu 16 September 2020. Sosialisasi pembuatan POC oleh dosen Teknik Kimia UNIMUDA Sorong. Ibu Nita Indriyani, M. T. dan diikuti oleh masyarakat/kelompok tani kampung klasmelek. Melihat kondisi sampah organik dimasyarakat yang biasanya dibuang sehingga tim PHP2D mencari solusi untuk memanfaatkan limbah sampah yang ada di masyarakat.

Pupuk Organik Cair (POC) kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, danbahanorganik). Pupuk organik cair dibuat dengan menggunakan bahan limbah dari sisa sayuran yang dikonsumsi masyarakat. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Pupuk organik Cair : limbah sayuran, gula merah sebanyak 1 kg yang sudah dicairkan dengan air 1 liter, 1 liter air bekas cucian beras, dan EM4 sebanyak 1 tutup botol. Pisahkan sampah daun/sayur dengan sampah non organik, Rajang/cincang/cacah sampah organik, Masukkan sampah organik yang sudah dicacah ke dalam komposter, Semprot/siram sampah organik dengan larutan bioaktivator hingga merata dengan takaran satu tutup botol (10 cc), dicampur dengan satu liter air, Tutup rapat-rapat bak komposter mini dan letakkan di tempat teduh, Diamkan selama 7 sampai 14 hari agar terjadi proses composting yang akan menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat, Pupuk cair dapat diambil dengan membuka keran mulai pada hari ke-5 dan seterusnya, Pupuk padat yang sudah menjadi bubur kompos dapat diambil, tambahkan bahan aditif dapat berupa sekam, arang sekam, serbuk gergaji perbandingan 2 : 1.

Kegiatan penyuluhan berjalan lancar dan masyarakat sangat antusias. Semua pertanyaan masyarakat telah terjawab dengan baik oleh pemateri.  kedepannya masyarakat berharap  akan ada kesempatan lagi untuk mendapatkan ilmu dan berbagi pengalaman yang dapat di aplikasikan dalam keseharian para petani dan pekebun. Kegiatan pun diakhiri dengan sesi foto bersama. (ASW)