PHP2D 2021: HMTK Mengikuti Pelatihan Hidroponik Di Dinas Ketahanan Pangan Kab.Sorong
Oleh: Muthmainnah Ely
Pada Jum’at, 13 Agustus 2021, tim PHP2D (Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa) HMTK (Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia) Unimuda Sorong mengikuti pelatihan yang diadakan Dinas Ketahanan Pangan, yaitu pelatihan hidroponik dan dipimpin oleh ibu Wahyu Sri Utari. Hidroponik merupakan serapan bahasa Yunani yang mana ‘Hydro’ berarti air dan ‘Ponos’ berarti hara. Dengan kata lain, hidroponik adalah sebuah teknik budidaya tanaman dengan air sebagai unsur hara tanamannya. Hidroponik adalah solusi yang tepat bagi orang-orang yang ingin menanam, namun terkendala di kurangnya lahan. Meskipun begitu, hidroponik memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihannya yaitu tanaman yang dihasilkan bersih dan steril serta waktu panen yang lebih cepat dari metode tanam konvensional. Sedangkan, kekurangannya yaitu butuh biaya lebih, dan butuh ketelitian mengenai nutrisi dan pH air.
Dinas ketahanan pangan sendiri mempunyai dua system hidroponik. Yang pertama adalah Nutrient Film Technique (NFT) System dan Wick System. NFT System yaitu nutrisi dialirkan secara terus-menerus mengenai akar tanaman, menggunakan pipa PVC dan pompa air dengan teknik sirkulasi. Wick System atau yang dikenal dengan system sumbu yaitu menggunakan bahan daur ulang dan tanaman mendapat nutrisi yang diserap melalui sumbu, contohnya kain flannel.
Dalam pelatihan tersebut, kami mempelajari tentang cara menyemai benih, membuat campuran nutrisi hidroponik, pemilihan tanaman yang tepat, dan beberapa hal lainnya. Di sana pun, kami praktik menanam benih di rockwoll, benih yang digunakan adalah benih pokcoy dan selada, membuat nutrisi hidroponik hingga mencampurkannya dalam bak air, dan membagi-bagi tunas tumbuhan ke tiap-tiap lubang paralon yang sudah disiapkan.
Dalam praktik tersebut, Bu Wahyu menyampaikan bahwa air yang akan digunakan sebaiknya di cek pH nya karena air harus pH normal antara 5,5 – 6,5, tanaman harus di cek setiap hari dan kalau bisa di jam yang sama untuk mengurangi resiko kegagalan, dan pada saat penyemaian, perlu diperhatikan secara seksama karena hama biasanya hinggap di rockwoll yang mana rockwoll adalah media tanam tumbuhan dan pastinya tempat akar untuk bertumbuh, serta jika menggunakan nutrisi dari bahan kimia, ada baiknya tidak menggunakan nutrisi tersebut hingga air berwarna pekat karena penggunaan bahan kimia yang berlebihan tidak baik bagi tanaman.