Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Industri

Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Industri

Oleh: Restu Hasanah

Bidang industri mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya industri yang berdiri di Indonesia. Industri tersebut menghasilkan berbagai macam hasil produksi dengan menggunakan peralatan atau mesin yang berteknologi tinggi. Dan salah satu Industri yang saat ini sedang berkembang adalah Industri Kimia.Industri Kimia merupakan industri yang menggunakan, mengelola serta memproses bahan kimia dengan suhu tinggi. Di dalam proses ini banyak digunakan mesin dan peralatan modern. Dengan adanya bahan kimia dan mesin didalam proses produksi, tentu memiliki potensi bahaya yang cukup besar. Potensi ini jika kurang terkendali dengan baik dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan. Seperti halnya potensi bahaya dari bahan kimia, perlu mendapatkan perhatian yang serius karena dapat menyebabkan kecelakaan, atau penyakit akibat kerja serta pencemaran.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk tertinggi di dunia, jumlah yang tinggi ini pula diimbangi dengan tingginya jumlah pekerja dimana mencapai 114,63 juta orang, sebanyak 42,38 juta orang (36,97%) bekerja pada sektor formal dan 72,25 juta orang (63,03%) bekerja pada sektor informal (Badan Pusat Statistik, 2014). Berdasarkan ILO tahun 2016 setiap 15 detik, seorang pekerja meninggal dari kecelakaan kerja atau penyakit. Setiap 15 detik, 153 pekerja mengalami kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Setiap hari, 6300 orang meninggal akibat kecelakaan kerja atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan lebih dari 2,3 juta kematian pertahun. Dengan tingginya kasus tersebut maka diperlukannya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), K3 merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat yang memfokuskan perhatian pada masyarakat pekerja baik yang berada di sektor formal maupun yang berada di sektor informal (Depkes RI, 2003). Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek yang cukup luas, yaitu perlindungan keselamatan, peliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai soal disekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa dan mengganggu dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya.

Menurut Mangkunegara (2009) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan mencakup aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, pengelihatan, pendengaran. Kesehatan kerja merupakan usaha dan aturan-aturan untuk menjaga kondisi perubahan dari kejadian atau keadaan yang merugikan kesehatan dan kesusilaan, baik keadaan yang sempurna fisik, mental maupun sosial sehingga memungkinkan seseorang dapat bekerja dengan optimal. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) mutlak diperlukaan oleh semua industri, baik dalam industri pertambangan, industri pangan, bahkan dalam industri kimia.

Jenis- jenis Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) Di Bidang Industri untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

1. Safety Helmet : Berkegunaan sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.

2. Safety Belt : Berkegunaan sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun instrumen lain yang sejenis (mobil,pesawat, alat berat, dan lain-lain).

3. Safety Boot : Berkegunaan sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk memproteksi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.

4. Safety Shoes : Seperti sepatu biasa, tapi dari terbuat dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berkegunaan untuk mengelakkan kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertiban benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya.

5. Safety Gloves : Berkegunaan sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan kegunaan masing-masing pekerjaan.

6. Ear Plug / Ear Muff / Ear Protector : Berkegunaan sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

7. Safety Glasses : Berkegunaan sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).

8. Masker (Respirator) : Berkegunaan sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan mutu udara buruk (misal berdebu, beracun, dan sebagainya.).

9. Pelindung wajah (Face Shield) : Berkegunaan sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja ( misal pekerjaan menggerinda ).

10. Jas Hujan (Rain Coat) : Berkegunaan memproteksi dari percikan air saat bekerja ( tanda bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat ).

11. Tanda peringatan atau rambu-rambu:

- Tanda/petunjuk ini berbentuk segi empat dengan gambar sebuah palang tengah-tengah warna putih di atas hijau. Peringatan Ini berarti tempat untuk memberikan pertolongan pada waktu terjadi kecelakaan atau PPPK.

 

 

 

Setelah mengetahui beberapa fungsi dan rambu rambu dalam dunia Industri diharapkan Pekerja mamahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya, Pekerja memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan, Pekerja memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam peraturan terkait dengan Keselamatan dan kesehatan kerja, Pekerja mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan darurat seperti kebakaran, gempa, kecelakaan, dan sebagainya, Pekerja mampu berpartisipasi untuk membuat tempat kerjanya lebih aman, Pekerja dapat melindungi rekan kerjanya dari risiko kecelakaan kerja.

Nah begitulah pemaparan mengenai pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam dunia Industri, kita tidak pernah tahu kapan kecelakaan akan datang tetapi kecelakaan dapat diminimalisir dengan adanya pengetahuan memahami dalam pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

(Sumber : dari berbagai sumber dan jurnal yang ada mengenai K3)