Jenis - Jenis Tanki Penyimpanan Bahan

Jenis - Jenis Tanki Penyimpanan Bahan

Oleh: Restu Hasanah (Mahasiswa Baru 2020, Teknik Kimia)

Berbagai jenis alat-alat sering kali di temukan pada dunia industri, mulai dari industri farmasi, agrobisnis, pupuk, kimia, perminyakan dan sebagainya yang melibatkan zat kimia tertentu pada prosesnya. Alat penyimpanan tersebut  sangat penting untuk menampung dan menyimpan zat-zat kimia. Zat kimia yang dimaksud dapat berupa zat cair, gas bahkan zat berbentuk padat seperti serbuk. Maka dari itu, alat penampung zat pada industri kimia disesuaikan dengan keadaan dan sifat dari berbagai macam zat diantaranya :

1.) Alat penyimpanan zat padat

Salah satu alat penyimpanan zat padat yang paling sederhana adalah storage piles. Storage piles merupakan tempat penyimpanan dengan cara penumpukan material padat. Material yang disimpan diletakkan dan ditumpukan ditempat terbuka ataupun tertutup. Selain itu, ada penyimpanan berjenis Bin, Silo, dan Hopper. Ketiganya berupa wadah dengan material berbahan bakar dan memiliki penutup yang kuat. Perbedaannya dapat dilihat dari ukuran dan diameternya.

- Bin biasanya berukuran kecil

- Silo tempat penyimpanan yang diameternya luas dan tinggi

- Hopper adalah penyimpanan yang mirip silo namun desain tabung untuk penempatan zat berasa di atas dengan bentuk lancip dibawah.

Terlepas dari itu, ketiganya juga memiliki persaamaan yang ditujukan untuk menyimpan zat padat yang bisa terpengaruh cuaca, cepat rusak terkena udara, bisa larut dalam air atau zat lainnya yang berbahaya.

2.) Alat penyimpanan zat fluida (cair dan gas)

Alat penyimpanan fluida atau bisa dikatakan alat penyimpanan untuk sesuatu yang bisa  mencari biasanya berbentuk Storage Tank. Storage tank adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan produk minyak, fluida (sesuatu yang bisa mengalir) sebelum didistribusikan kepada konsumen. Secara umum Storage tank dapat dibagi menjadi 2 bila diklasifikasikan berdasarkan tekanannya yaitu :

a. Tanki Atmosferik (Atmospheric Tank)

Dalam tanki ini terbagi lagi kedalam beberapa jenis berdasarkan tekanan uap antara lain :

- Fixed cone Roof tank, digunakan untuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluida dengan tekanan uap rendah atau amat rendah (mendekati atmosferik) atau dengan kata lain fluida yang tidak mudah menguap. Bisa diterapkan untuk menyimpan semua jenis produk ( crude oil, gasoline , benzene, fuel dan lain – lain termasuk produk atau bahan baku yang bersifat korosif , mudah terbakar, ekonomis bila digunakan hingga volume 2000 m^3, diameter dapat mencapai 300 ft ( 91.4 m ) dan tinggi 64 ft ( 19.5 m ).

- Fixed dome roof, bentuk tutupnya cembung ,ekonomis bila digunakan dengan volume > 2000 m^3 dan bahkan cukup ekonomis hingga volume 7000 m^3 ( dengan D < 65 m ) , kegunaanya sama dengan fix cone roof tank.

- Tanki Horizontal, tanki ini dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat penguapan rendah (low volatility) , air minum dengan tekanan uap tidak melebihi 5 psi.

- Tanki Tipe Plain Hemispheroid, digunakan untuk menimbun fluida ( minyak ) dngan tekanan uap ( RVP ) sedikit dibawah 5 psi.

- Tanki tipe Noded Hemispheroid, untuk menyimpan fluida (light naptha pentane) dengan tekanan uap tidak lebih dari 5 psi.

- Tanki Plain Spheroid , tanki bertekanan rendah dengan kapasitas 20.000 barrel .

  Kelebihan dari penggunaan internal floating roof ini adalah :

1. Level atau tingkat penguapan dari produk bisa dikurangi

2. Dapat mengurangi resiko kebakaran

b. Tanki Bertekanan (PREASSURE TANK)

Dapat menyimpan fluida dengan tekanan uap lebih dari 11,1 psi dan umumnya fluida yang disimpan adalah produk – produk minyak bumi. Oleh karena itu, preassure tank terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya :

1. Tanki peluru (bullet tank)

Pressure vessel berbentuk horizontal dengan volume maksimum 2000 barrel. Penerapannya digunakan untuk menyimpan LPG, Propane, Butane , H2, ammonia dengan tekanan diatas 15 psig.

2. Tanki bola (spherical tank)

Pressure vessel yang digunakan untuk menyimpan gas – gas yang dicairkan seperti LPG, O2, N2 dan lain – lain bahkan dapat menyimpan gas cair tersebut hingga mencapai tekanan 75 psi, volume tanki dapat mencapai 50000 barrel , untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190 (cryogenic) tanki dibuat berdinding double dimana diantara kedua dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti polyurethane foam , tekanan penyimpanan diatas 15 psig.

3. Dome Roof tank

Untuk menyimpan bahan – bahan yang mudah terbakar, meledak , dan mudah menguap seperti gasoline, bahan disimpan dengan tekanan rendah 0.5 – 15 psig.

Terdapat juga tanki penyimpanan khusus yang digunakan untuk menyimpan liquid (H2, N2, O2, Ar, CO2) pada temperature yang sangat rendah (cryogenic) , dimana untuk jenis tanki ini diperlukan isolasi (seperti pada spherical tank) dan dioperasikan pada tekanan rendah.

Sekiranya pada pembahasan artikel minggu ini mengenai alat alat penyimpanan yang telah disampaikan semoga bermanfaat, untuk terus tau perkembangan dunia industri bisa cek di setiap sabtu akan update hal-hal terbaru.

Sumber : dari berbagai sumber