Biokonversi Sampah Organik Dengan Black Soldier Fly

Biokonversi Sampah Organik Dengan Black Soldier Fly

Oleh: Restu Hasanah 

       Persoalan sampah masih menjadi masalah bagi masyarakat di perkotaan maupun di pedesaan. Tingginya kepadatan penduduk membuat konsumsi masyarakat pun tinggi sehingga meningkatkan penumpukan sampah. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Perencanaan Pengolahan Sampah Kota Sorong hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa sampah Kota Sorong yang didominasi oleh sampah organik (51,37%) dan sampah plastik (17,2%). Sampah organik berasal dari berbagai sektor kegiatan manusia, diantaranya pasar, rumah makan, rumah, hotel dan lain sebagainnya. Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah organik dapat menimbulkan bau busuk dan mencemari lingkungan.

      Melihat besarnya jumlah sampah organik yang dihasilkan masyarakat dan dampak terhadap lingkungan, maka perlu adanya pengolahan yang tepat agar sampah organik bisa teratasi dengan baik. Pengolahan sampah organik yang sudah dilakukan dengan dikonversi menjadi pupuk kompos dan biogas Selain diolah menjadi kompos dan biogas, daur ulang sampah organik dapat dilakukan dengan metode biokonversi.

       Biokonversi adalah suatu proses yang melibatkan mikroorganisme seperti jamur, ragi, bakteri dan larva untuk mengubah sampah organik menjadi produk yang bernilai tinggi. Konsep biokonversi dapat menjadi solusi mengatasi masalah pengelolaan sampah organik. “Biokonversi merupakan proses berkelanjutan yang memanfaatkan larva serangga untuk mentransformasi sampah organik. Selanjutnya larva tersebut mengkonversi nutrisi dari sampah dan disimpan sebagai biomassanya” .

        Lalat jenis Black Soldier Fly mempunyai ukuran lebih besar dari lalat lainnya dan lalat jenis ini tidak menimbulkan penyakit karena masa hidupnya hanya untuk kawin dan bereproduksi. Maggot memiliki tekstur yang kenyal dan memiliki kemampuan mengeluarkan enzim alami sehingga dapat dicerna dan dimanfaatkan sebagai pakan ikan. Maggot dapat mengkonversi sampah serta mengurangi massa sampah 52%-56% sehingga Maggot dapat dijadikan solusi untuk mengurangi sampah organik”.

   Siklus hidup maggot berlangsung kurang lebih 40 hari tergantung pada kondisi lingkungan dan makanan nya. Siklus Black Soldier Fly terdiri dari 4 fase yaitu fase telur, fase larva, fase pupa, dan fase lalat dewasa.Maggot memiliki selera makan yang rakus dan mampu mengurai materi organik dengan sangat baik. Maggot mampu mengeksrak energi dari sisa sisa makanan, bangkai hewan, sisa sayuran, dan lain sebagainya. Maggot juga mampu bertahan dalam cuaca ekstrim dan mampu bekerja sama dengan mikroorganisme lain untuk mengurai sampah organik. Beberapa kondisi yang tidak ideal yang dapat menghambat pertumbuhan maggot antara lain suhu yang tidak optimal, kualitas makanan yang rendah nutrient, kelembaban udara, dan adanya zat kimia yang tidak cocok.

     Pada tahap prepupa sampai menjadi lalat, Black Soldier Fly akan berhenti makan dan memanfaatkan cadangan lemak yang di tubuhnya sebagai sumber energi. Pada fase prepupa, BSF cenderung mencari tempat yang lebih kering dan pencahayaan yang kurang. Setelah berubah menjadi prepupa, prepupa keluar dari bak yang bersifat basah dan lembab.

Demikian sekilas info tentang biokonversi sampah organik yang kami sampaikan....

(HMTK_divisi pendidikan)

Sumber: Berbagai sumber